Rabu, 06 November 2013

Prinsip-prinsip yang berkaitan dengan tingkat keterampilan yang sejalan
dengan pengalaman yang dimiliki, yang mencakup :
1. Kolaborasi (bersedia ; mungkin ; tidak )
2. Komitmen (berkemauan ; kurang ; tidak)
3. Komunikasi berkemampuan ; kurang ; tidak)
4. Kreativitas individu (memiliki, kurang ; tidak)
5. Kreativitas dalam kelompok (memiliki ; kurang ; tidak)
6. Inovasi kedalam organisasi (memiliki ; kurang tidak )
7. Analisa masa depan (berkemampuan ; kurang ; tidak
8. Merespon menjadi antisifatif (berkemampuan ; kurang ; tidak)
9. Proses pengambilan keputusan (memiliki ; kurang ; tidak))
B. Prinsip-prinsip yang berkaitan dengan tingkat penguasaan pengetahuan yang sejalan dengan pendidikan yang dimiliki, mencakup :
1. Ilmu, seperangkat pengetahuan yang dimiliki karena mingikuti pendidikan formal (Strata S3 ; Strata S2 ; Strata S1 dan pendidikan profesional sederajat ; dibawah S1)
2. Seperangkat pengetahuan dari pengalaman sendiri dan atau orang lain ( kemampuan melaksnakan pendekatan empiris dan dialektik dalam mencari kebenaran ; kemampuan melaksanakan pendekatan empiris ; tidak memiliki kemampuan menerapkan berpikir logis.)
3. Informasi dari segala aspek kehidupan baik lokal maupun internasional (penguasaan informasi dengan cepat dan akurat ; penguasaan informasi dengan akurat tapi tidak cepat ; tidak memiliki kemampuan menguasai informasi.)
4. Bahasa dan komputer (menguasai secara baik dua bahasa asing dan mampu memanfaatkan sistem teknologi informasi ; menguasai satu bahasa dan memahami teknologi informasi ; tidak menguasai bahasa asing satupun dan juga tidak bisa memanfaatkan teknologi informasi.)
C. Prinsip-prinsip yang berkaitan dengan tingkat penguasaan kedewasaan kecerdasan emosional dalam kepemimpinan dan organisasi. Dengan kesadaran, maka melahirkan kemampuan merasakan, memahami dan secara efektif menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi, informasi, koneksi dan pengaruh yang manusiawi :
1. Kesadaran emosi (secara utuh orang mampu membangun kekuatan pribadi yang ditopang oleh kesadaran diri yang bersumber dari kejujuran emosii, energi emosi, umpan balik emosi dan intuisi emosi ; tidak secara utuh orang mampu membangun kehidupan pribadi ; tidak mampu membangun kesadaran emosi )
2. Kebugaran emosi (secara utuh mampu membangun inspirasi untuk diri sendiri dan orang lain ; hanya berdampak untuk diri sendiri dan tidak orang lain ; kebugaran yang tidak berdampak sama sekali dalam kehidupan)
3. Kedalaman emosi (kedalam emosi yang utuh dalam arti panggilan hidup, komitmen, intergritas terapan dan mmempengaruhi tanpa otoritas ; kedalaman emosi yang tidak utuh ; tidak memiliki kedalaman emosi.)
4. Alkimia emosi (memiliki scara utuh proses aliran intuitif, menghargai wujud alih waktu reflektif ; memiliki secara utuh proses tetapi terdapat batasan-batasan tertentu ; tidak memiliki secara utuh proses untuk mewujudkan kesadarran).
D. Prinsip-prinsip yang berkaitan dengan tingkat kedewasaan sosial dari hasil pemahaman yang mendalam dari usaha peningkatan kedewasaan rohaniah, yang akan ditunjukkan oleh seseorang dalam aktualisasi dalam kehidupunnya, mencakup :
1. Keteladanan (ditunjukkan secara terbuka ; ditunjukkan secara semu ;
ditunjukkan yang tidak berkelanjutan)
2. Kebenaran (dari hasil aktualisasi menurut keyakinan agama dan pikiran yang sangat menentukan)
3. Kepekaan (dari hasil aktualisasi yang mengagungkan indera / nafsu)
4. Gaya hidup (yang sesuai dengan tuntunan agamanya ; yang berpura-pura dituntun agamanya ; yang mengagungkan kepaada materi semata-mata)
5. Berkarya untuk ummat (untuk ummat secara utuhy ; untuk ummat tidak secara utuh ; mengutamakan kepentingan individu dan kelompok)
E. Prinsip-prinsip yang berkaitan dengan rohaniah merupakan toggak utama yang memberikan sinar kejiwaan seseorang, apakah ia mampu mengenal tentang dirinya, sebagai awal untuk apa ia hidup ini dan bagaimana ia harus menjalankan dalam kehidupan sesuai dengan ajaran agama yang dipahaminya, mencakup :
1. Kejujuran merupakan sumber membentuk individu yang memiliki intergritas dan komitmen dalam berkarya dengan niatnya dalam bertindak (berperilaku amar ma’ruf dan nahi munkar ; berperilaku dalam pengorbanan dan ketenteraman ; berperilaku tanpa berprinsip hidup)
2. Rasa Cinta merupakan sumber untuk mengenal diri dalam beraktualisasi (berperilaku dalam pengorbanan, ketenteraman dan harapan ; berperilaku dalam pengorbanan dan ketenteraman ; berperilaku dalam harapan tanpa berbuat).
3. Bersyukur merupakan sumber untuk menempa diri untuk terlepas dari kesombongan, lupa daratan dan mau menang sendiri (berperilaku setiap saat untuk bersyukur dari setiap perbuatan ; berperilaku untuk bersukur pada saat kepentingan tercapai ; berperilaku tanpa bersyukur)
4. Sabar merupakan sumber untuk menempa diri kedalam ketenangan, ketabahan, ketekunan, ketelitian dan ketawakalan (berperilaku dengan tinmgkat kesabaran yang utuh ; berperilaku dengan tingkat kesadaran yang tidak utuh ; berperilaku dengan tingkat tidak memiliki kesabaran).
5. Silahturami merupakan sumber untuk mmenempa diri dalam berdemokrasi secara utuh. (berperilaku untuk dapat memberi dan menerima dari perbedaan ; berperilaku untuk menekankan menerima tanpa memberi ; berperilaku untuk untuk selalu mencurigai.)
6. Memahami menuju perjalanan abadi dengan keyakinan agama yang dianutnya sebagai sumber dalam menempa diri dalam perjalanan hidup (berrperilaku dalam dunia sebagai kebun akherat ; berperilaku dalam dunia sebagai tujuan hidup ; berperlaku dalam dunia sebagai penjara hidup.)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar