Apa
yang Diinginkan Karyawan
Bukan
suatu rahasia jika karyawan merupakan aset berharga bagi suatu
perusahaan. Oleh karena itu, sebagai pemilik usaha harus
pandai-pandai mengelola karyawan agar mereka betah dan loyal dalam
menjalankan setiap tugasnya. Lantas sebenarnya apa saja yang karyawan
harapkan dalam bekerja selain gaji yang memadai tentunya. Berikut
secara singkat kami jelaskan :
- Cocok dengan pekerjaan
Karyawan
yang merasa cocok dengan pekerjaannya akan bekerja dengan rasa senang
sehingga hasil kerja yang dihasilkan juga lebih baik.
- Rasa nyaman di lingkungan kerja
Hubungan
yang baik antar karyawan, kemudahan kerjasama dengan bagian lain
misalnya karyawan kandang dengan karyawan gudang ransum akan
menciptakan rasa nyaman bagi karyawan. Rasa dan budaya kekeluargaan
di suatu lingkungan usaha biasanya akan memberikan rasa nyaman bagi
karyawan.
- Mendapatkan kepercayaan
Biasanya
karyawan akan merasa tidak suka jika terlalu dimonitor, hal seperti
ini akan menimbulkan perasaan seolah-olah karyawan diintimidasi dan
tidak diberi kepercayaan dalam melakukan tugas-tugasnya. Jika hal
seperti ini berlangsung terus menerus akan membuat ketidaknyamanan
dalam bekerja.
- Dapat mengembangkan karir
Kesempatan
mengembangkan karir bagi karyawan dapat menjadi satu motivasi besar
sehingga memberikan kinerja yang baik.
- Mendapatkan arahan dan feed back (timbal balik) secara rutin
Karyawan
memang menginginkan kepercayaan. Namun demikian, agar tidak tersesat
selama proses kerja maka atasan harus memberikan arahan apa yang
sebenarnya mereka harus lakukan dan kapan. Selain itu juga secara
periodik perlu dilakukan evaluasi, kemudian sampaikan apa yang sudah
baik dan apa yang masih kurang.
Mengelola
Karyawan
Sebagai
pengusaha tentu kita tidak ingin gonta-ganti karyawan, sepanjang
kerja samanya masih baik maka kita harus mempertahankannya. Keinginan
atau kebutuhan karyawan sudah kita ketahui, selanjutnya tinggal
mengelola karyawan agar apa yang mereka harapkan dapat terpenuhi dan
karyawan betah bekerja di tempat kita. Caranya yaitu :
- Ciptakan lingkungan kerja yang nyaman
Budaya
atau kebiasaan yang sering dilakukan di perusahaan biasanya akan
membawa dampak terhadap sikap kerja karyawan. Jika kita selalu
menciptakan budaya kekeluargaan, kebersamaan, kerja-sama dan suasana
yang menyenangkan maka karyawan akan merasa betah.
Menurut
FX Oerip S. Poerwopoespito & Tatag Utomo (2000), secara umum
hal-hal yang dapat menimbulkan suasana tidak menyenangkan adalah
sikap atau perilaku pimpinan yang emosional, berburuk sangka,
memarahi bawahan di muka umum, adanya perpecahan di kalangan anak
buah (saling membuat geng/kelompok), adanya provokator, hubungan
antar karyawan dan manajemen yang kurang harmonis, dll. Untuk itu
minimalkan adanya perselisihan di antara karyawan, seorang atasan
harus bisa menjadi pendengar yang baik dan menjadi penengah yang
adil.
- Berikan motivasi
Karyawan
terbaik mungkin akan meninggalkan perusahaan kita jika mereka tidak
merasa terjamin dan tertantang dalam menjalankan tugasnya. Jika kita
ingin memberikan dorongan kepada karyawan yang cemerlang, maka kita
harus mengelola mereka agar makin terdorong untuk bekerja lebih
maju, dengarkan ide mereka sesering mungkin, tawarkan hadiah ekstra
atas performa cemerlang mereka, dan berikan pujian kepada mereka
ketika mereka mencapai puncak performa. Motivasi juga dapat
dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada mereka untuk
mengembangkan diri, seperti dengan mengikutkan dalam
pelatihan-pelatihan atau seminar. Sebagai contoh anak kandang yang
berprestasi baik atau yang pengetahuannya masih kurang dikirim
mengikuti Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT) Medion agar dapat
mempelajari lebih dalam tentang dunia peternakan bahkan memperoleh
materi soft skill (motivasi dan pengembangan diri seperti
leadership, steps for success, dll) sehingga
setelah mereka kembali dapat memperbaiki/meningkatkan kinerjanya.
Bahkan untuk karyawan yang prestasinya meningkat dan loyalitasnya
tinggi, dapat diberikan kepercayaan lebih dengan dinaikkan jabatannya
menjadi mandor atau kepala kandang.
- Monitoring dan penilaian hasil kerja
Agar
kinerja karyawan tidak menyimpang, sesuai aturan dan memberikan hasil
sesuai keinginan perusahaan maka atasan harus selalu me-monitoring
(memantau) setiap proses kerja karyawan. Kemudian secara periodik
perlu dilakukan penilaian terhadap hasil atau prestasi kerja. Secara
garis besar, penilaian karyawan bertujuan untuk mengetahui
ketrampilan dan kemampuan karyawan secara rutin serta sebagai dasar
pengembangan dan pendayagunaan karyawan seoptimal mungkin guna
mengarahkan jenjang karir/kenaikan jabatan. Selain itu, dapat
menciptakan hubungan timbal balik yang objektif karena karyawan
memperoleh parameter untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan diri
sehingga dapat sebagai pemacu semangat untuk perbaikan atau
peningkatan kemampuan (Drs. Jhon Soeprihanto, 2001).
Cara
yang paling mudah untuk mengukur prestasi karyawan farm yaitu dengan
melihat laporan hasil kerja harian, performance ayam (sehat,
ada tidaknya kasus/kematian, dll), hasil Indeks performance
(IP) atau pencapaian feed conversion ratio (FCR) ayam dibandingkan
dengan standar masing-masing farm. Idealnya IP yang bagus memiliki
nilai lebih 300 dan FCR rata-rata 1,6-1,7. Atau dapat juga dengan
dilakukan rolling karyawan, misalnya yang prestasinya sudah bagus
diberi kepercayaan mengurus kandang yang hasilnya jelek. Dari sini
nanti dapat dilakukan penilaian jika prestasi bagus maka bisa
diberikan reward/bonus lebih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar